9. Ragam hias Batik Kawung Jenggot
16. Ragam Hias Batik Ila-Ili
17. Ragam Hias Batik Dlorong
Ragam Hias DLorong mempunyai ciri pada susunan tanahan yang memanjang tegak lurus vertikal sejajar, tidak miring (Pakem dahulu).Namun dewasa ini ada batik Dlorong yang dibuat dengan motif garis-garis miring sejajar.
Motif tanahan pada ragam hias Dlorong ini terbentuk dari dua bentuk geometris memanjang, yang keduanya dibentuk dari rangkaian flora yang disusun memanjang, kedua bentuk tanahan tersebut disusun secara selang-seling bergantian memanjang sejajar.
18. Ragam Hias Batik Liris
Ragam hias Liris memiliki kemiripan dengan ragam hias Dlorong, hanya motif isian tanahannya saja yang sedikit berbeda, dimana pada kedua motif tanahan ragam hias Liris berisi tanahan berupa flora, sedangkan pada tanahan ragam hias Dlorong salah satunya berupa belah ketupat yang disusun sejajar.Ragam Hias Liris atau yang terkadang disebut dengan lereng yaitu motif yang mempunyai bentuk dasar garis-garis miring sejajar, biasanya terdiri dari garis-garis (lajur-lajur) miring berjumlah 5 diseling dengan lajur besar yang berisi motif parang
SUMBER : Sanggar batik Kalipucang Wetan
Ragam hias batik Kawung Jenggot menurut Soekma Yeni Astuti (2006) yaitu :
- Ragam hias Kawung termasuk ke dalam golongan motif ceplok, dimana bentuk bulat lonjong atau elips yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan motif geometrik yang sederhana.
- Motif ini dinamakan motif Kawung Jenggot, karena bentuk kawung pada bagian sudut motif dipenuhi garis kecil-kecil yang menurut mereka persis seperti jenggot manusia.
- Ragam hias kawung pada batik Islam Rifa’iyah dikenal dengan bentuk; Kawung Jenggot, Kawung Dollar atau Kawung Endhog.
- Ragam hias utama motif Kawung Jenggot ini sama persis dengan motif Gemblong Sairis yaitu stilasi burung merak dengan kepala yang dipotong atau dipelintir dan stilasi jenis tanaman anggrek tanah dengan daun panjang menjuntai dan bentuk bunga anggrek yang sederhana.
Ragam hias batik Banji menurut Soekma Yeni Astuti (2006) yaitu :
- Ragam hias Banji merupakan ragam hias geometris dari pola dasar swastika dan ragam hias yang tertua.
- Sebagian pembatik Kalipucang Wetan mengatakan bahwa motif Banji ini adalah penggambaran dari tingkatan pemerintahan dalam sebuah negara, hal ini dapat terlihat pada gradasi ragam hias geometrik bentuk kotak-kotak yang seolah berpusat pada sebuah bentuk lingkaran dan terasa saling melindungi.Tingkatan dalam pemerintahan yang dimaksud adalah wujud dari tingkatan pemerintahan kecil, mulai dari pemerintahan setingkat desa sampai pada pemerintahan terbesar yaitu negara atau kerajaan.
- Stilasi bentuk tanaman merambat yang menurut Maezah adalah tanaman kangkung, secara detail dapat terlihat pada ragam hias tumbuhan kecil-kecil yang tergambar di dalam bentuk kotak.
- Beberapa ragam hias tanahan dan isian seperti krokotan, gradil, cecek telu dan semarangan sangat mendukung adanya ragam hias tumbuhan kangkung.
- Ragam hias hewan capung dan kumbang juga tampak menambah keunikan motif Banji.
Ragam hias batik Nyah Pratin menurut Soekma Yeni Astuti (2006) yaitu :
- Motif batik Nyah Pratin sekilas bentuknya menyerupai bentuk motif sido mukti dan sido luhur yang biasa digunakan oleh pasangan pengantin di Jawa Tengah, khususnya di daerah Solo dan Yogyakarta. Motif sido mukti memiliki arti yaitu mengharapkan kehidupan kelak bahagia sejahtera lahir dan batin. Makna motif yang terkandung adalah harapan akan kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang.
- Penggunaan motif Nyah Pratin di Kalipucang Wetan adalah menjadi pakaian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan keprihatinan tersebut diyakini suatu saat dimasa yang akan datang akan menemukan sebuah kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.
- Motif batik ini termasuk kelompok ragam hias geometrik dan tergolong motif ceplok dengan tanahan putih dan kebanyakan motif mempunyai pasung di pinggiran motifnya.
- Ragam hias yang terdapat pada motif batik ini adalah kembang pari, kembang semanggi, tanaman genjer, ula-ula dan urang.
- Sebagian masyarakat Rifa’iyah memberikan nama motif Nyah Pratin dengan motif ondo lugrak, hal ini terkait dengan bentuk motif tangga. Bentuk kotak-kotak tersebut dikatakan ndimah adalah bentuk ondo lugrak (tangga rusak), atau kota gambir.
Pada umumnya batik motif Kluwungan dipakai oleh seorang anak yang tidak mempunyai saudara (kakak atau adik), dipakai untuk sunat. Motif Kluwungan hampir oleh seluruh daerah batik pesisir. (Dudung Alie Syahbana, 12 Januari 2012).
Namun menurut kepercayaan masyarakat Rifa’iyah ragam hias batik
Kluwungan dipakai untuk anak yang kakak dan adiknya meninggal dunia
dengan harapan untuk pemakai batik ini adalah selalu teringat kepada
kedua saudaranya yang sudah meninggal dan mendoakannya kepada Allah.
Ragam hias batik Kluwungan menurut Soekma Yeni Astuti (2006) yaitu :
- Motif batik Kluwungan termasuk batik geometrik, bentuknya merupakan repetisi motif ceplok yang berdiameter 15 cm, berisi daun dan bunga.Batik Kluwungan bagi pengrajin Rifa’iyah tidak berpatokan pada warna tertentu, yang paling penting motif lingkarannya saja
Ragam hias batik Jeruk Noi menurut Soekma Yeni Astuti (2006) yaitu :
- Motif batik Jeruk Noi merupakan motif asli dari Kalipucang Wetan yang konon merupakan buah karya salah satu pembatik Kalipucang Wetan.
- Stilasi tanaman jeruk dari Batang, daun dan bunganya dibuat sangat mirip dengan ragam hias pada batik Lasem yang terpengaruh oleh batik dari keturunan Cina di Lasem.
- Perulangan bentuk stilasi tumbuhan pada motif ini terlihat sangat jelas sehingga memebuhi bidang kain.
- Kelompok ragam hias tumbuh-tumbuhan tanpa ragam hias binatang.
- Ragam hias isian sederhana, namun tetap memiliki nilai seni tinggi seperti isian bentuk grandil, cecek dan tutul denkeng
Ragam hias batik Lancur menurut Soekma Yeni Astuti (2006), dinamakan Lancur
karena banyak gambar daun pandan panjang dan sedikit melengkung dengan
luwes, menyerupai bulu pada ekor ayam jantan yang panjang, yang biasa
disebut Lancur ayam jago, digambarkan saling terkait satu dengan
yang lainnya.Dengan harapan pemakai batik ini akan panjang jodohnya,
panjang umurnya dan barakah.Dahulu digunakan sebagai hantaran pengantin.
15.Ragam Hias Batik Kelaseman
Ragam hias Kelaseman ini baik tanahan maupun motif utama
menggunakan motif flora, dimana untuk motif flora tanahan digambarkan
lebih kecil dari motif utama. Motif flora yang digunakan mirip dengan
motif utama flora pada ragam hias batik Kotak Kitir dengan ragam hias Tambal.
Tanahan ragam hias Ila-Ili terbentuk dari tanahan yang mirip dengan tanahan ragam hias Gemblong Sairis,
yaitu ragam hias geometrik dengan bentuk belah ketupat dengan
pembatasnya berlekuk-lekuk yang tersusun rapi berjajar menyamping
(berbanjar), dirangkai dari garis yang saling silang membentuk motif
geometrik belah ketupat yang di atasnya terdapat motif utama yaitu motif
flora.
Ragam Hias DLorong mempunyai ciri pada susunan tanahan yang memanjang tegak lurus vertikal sejajar, tidak miring (Pakem dahulu).Namun dewasa ini ada batik Dlorong yang dibuat dengan motif garis-garis miring sejajar.
Motif tanahan pada ragam hias Dlorong ini terbentuk dari dua bentuk geometris memanjang, yang keduanya dibentuk dari rangkaian flora yang disusun memanjang, kedua bentuk tanahan tersebut disusun secara selang-seling bergantian memanjang sejajar.
18. Ragam Hias Batik Liris
Ragam hias Liris memiliki kemiripan dengan ragam hias Dlorong, hanya motif isian tanahannya saja yang sedikit berbeda, dimana pada kedua motif tanahan ragam hias Liris berisi tanahan berupa flora, sedangkan pada tanahan ragam hias Dlorong salah satunya berupa belah ketupat yang disusun sejajar.Ragam Hias Liris atau yang terkadang disebut dengan lereng yaitu motif yang mempunyai bentuk dasar garis-garis miring sejajar, biasanya terdiri dari garis-garis (lajur-lajur) miring berjumlah 5 diseling dengan lajur besar yang berisi motif parang
Motif Lancur, Gemblong Sa'iris, Banji Kotak, Ila Ili dab kotak kitir |
SUMBER : Sanggar batik Kalipucang Wetan
Comments
Post a Comment