Batik Hokokai ( continued)

 Saya masih penasaran dengan Batik Hokokai....Karena dari motif yang banyak detail dengan kerumitan yang hanya bisa dikerjakan dengan pembatik terlatih...saya mulai dengan arti Hokokai itu sendiri...Hokokai itu menurut  ensiklopedia yang ada merupakan Himpunan Kebaktian rakyat Djawa yang dibentuk oleh Jepang pada tanggal 1 Maret 1944 sebagai pengganti Putera.
       Jawa Hokokai merupakan organisasi resmi pemerintah dan berada langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Pemimpin tertinggi perkumpulan ini adalah Gunseikan dan Soekarno menjadi penasihat utamanya. Perkumpulan ini adalah pelaksana pengerahan atau mobilisasi (penggerakan) barang yang berguna untuk kepentingan perang. Keanggotaan Jawa Hokokai adalah para pemuda yang berusia minimal 14 tahun. 
        Batik Jawa Hokokai merupakan batik tulis yang mempunyai ragam hias yang kaya dan isen-isen yang rumit serta tata warna yang banyak. Disaat itu kain mori sangatlah langka, maka Batik Hokokai dibuat kain panjang dengan pola pagi sore atau pada satu kain panjang ada 2 ragam hias yang berbeda, dengan maksud agar dapat digunakan pada dua acara yang berbeda. Batik Hokokai adalah salah satu contoh gaya batik yang paling banyak berisi detail, menggabungkan ciri pagi-sore, motif terang bulan, dan tanahan Semarangan. Batik Hokokai menggunakan latar belakang yang penuh dan detail yang digabungkan dengan bunga-bungaan dalam warna-warni yang cerah. Motif terang bulan awalnya adalah desain batik dengan motif segi tiga besar menaik secara vertikal di atas latar belakang yang sederhana.
Motif dominan lainnya adalah bunga yaitu bunga sakura (cherry) dan krisan, meskipun juga ada motif bunga mawar, lili, atau yang sesekali muncul yaitu anggrek dan teratai. Motif hias yang sesekali muncul adalah burung, dan selalu burung merak yang merupakan lambang keindahan dan keanggunan. Motif ini dianggap berasal dari Cina dan kemudian masuk ke Jepang.
Warna pada Batik Jawa Hokokai sangatlah menarik, disesuaikan dengan warna-warna yang digunakan pada kimono Jepang seperti kuning, biru turqoise, merah, merah muda, lembayung dan warna-warna serah lainnya. Yang menarik pada Batik Djawa Hokokai adalah adanya susomoyo yaitu pola pinggiran yang tediri atas ragam hias bunga dan kupu-kupu yang diatur dari pojok ke arah bawah atau pojok bawah kearah samping seperti tata susun pola kimono Jepang. Batik Jawa Hokokai dibuat dalam bentuk batik pagi-sore sebagai akibat kelangkaan bahan batik pada Perang Dunia II dan sampai sekarang terus bertahan dalam bentuk itu. Batik Djawa Hokokai memang hanya diproduksi dalam waktu yang sangat singkat tahun 1942-1945 oleh karena itu tidaklah terlalu banyak kita temukan kolektor yang masih memiliki Batik ini. Namun saat ini agak sulit meminta pembatik untuk membuat repro dari Batik Jawa Hokokai, ini menunjukan betapa tingginya seni dan teknik pembuatannya sehingga pembatik masa kini tidak sanggup mengerjakannya.
     Pada akhirnya sy bisa menyimpulkan kalo batik Hokokai tersebut adalah batik pekalongan yang dibuat pada masa penjajahan Jepang dengan memiliki motif tertentu sehingga bisa diketahui kalo batik tersebut itu batik yang dibuat pada masa pendudukan Jepang menjadi mahal dikarenakan produksi batik dengan motif ini terbatas pada masa pendudukan Jepang (1942 -1945 ) dan pembuatan batik ini juga memakan waktu yang tidak sebentar karena melihat dari detail motif dan pengerjaannya yang membutuhkan ketekunan dan kerapihan tiap detailnya. Dan saat ini bila ada batik dengan motif  menyerupai batik Jawa hokokai dinamakan motif batik hokokai

Comments